Jumat, 10 Juni 2011

Perilaku Menyimpang



Perilaku menyimpang adalah perilaku dari para warga masyarakat yang tidak dianggap tidak sesuai dengan kebiasaan ,tata aturan atau norma sosial yang berlaku.
Secara sederhana kita memang dapat mengatakan bahwa seseorang berperilaku menyimpang apabila menurut sebagian besar anggapan masyarakat bahwa perilaku atau tindakan tersebut diluar kebiasaan atau adat istiadat , aturan , nilai-nilai atau norma sosial yang berperilaku.
Tindakan menyimpang yang dilakukan orang-orang tidak selalu berupa tindakan kejahatan seperti merampok, menganiaya dll. Seorang Pecandu narkoba  termasuk  bisa dikatakan bahwa dia telah melakukan penyimpangan.
Pergaulan dan lingkungan yang tidak sehat sering kali membuat  seseorang sering kali berani berbuat menyeleweng, menyalahi norma religi dan cultural. Bahkan sering membuang  waktu dan pikiran hanya untuk hal-hal yang bersifat semu.
Dewasa ini merebaknya narkoba dalam berbagai bentuk benar-benar merubah sosok-sosok anggun menjadi bengis penuh kegarangan, juga mampu merengut naluri kemanusiaan para budaknya  hingga mencapai puncak kegilaan, meresahkan.
Fenomena diatas bermuara dari beragam faktor:
a.    Lingkungan yang tidak membudayakan moral luhur dan tidak terbentuknya organisasi-organisasi yang berkualitas dan berloyalitas. Mendiamkan lokasi-lokasi yang mencurigakan dan meresahkan.
b.    Para orang tua yang kurang berwibawa, sementara sikap otoriternya masih tetap dipertahankan. Dan kekhawatiran yang terlalu berlebih-lebihan acap memunculkan solusi yang tidak efisien malah semakin memuakkan dan suka dijernihkan, apalagi jika dalam bertindak kurang selektif.
c.    Sedangkan orang tua yang berlebihan dalam memberi kebebasan pada anak-anaknya tanpa diimbangi adanya pemantauan khusus dan objektif, sehingga menurunlah kasih saying satu sama lain. Bentuk-bentuk sikap controversial ini dapat merongsong pusat kesadaran untuk kemudian menjadi tawanan nafsu. Demikianlah jika narkoba hadir menawarkan diri sebagai dewa penolong maka akan mudah diterima.
d.    Bagian dari elit-elit bangsa yang tidak konsekuen pada  tugasnya, bahkan lebih mengedepankan pembaruan materi dari pada pembangunan moral bangsa.
e.    Menipisnya kesadaran tiap individu akan pentingnya penghayatan humanisme sehingga menempatkan rasa ego yang tidak proporsonal dan kurang sportif pada segala tindakan yang telah diperbuatnya. Tidak mau mengindahkan advis (nasehat) karena merasa sugestinya yang utama.
Kendala-kendala diatas telah banyak kita temukan sehingga polusi narkoba berhasil menjatuhkan prestise Negara-negara maju . oleh kare itu krisis moral semakin menjadi-jadi. Para pecandu seolah olah tak mau peduli dengan kerugian dan bencana besar yang akan menimpa. Dan yang tragis yang menjadi sasaran bukan hanya orang dewasa dan remaja, anak-anaknyapun menjadi korban.
Kita yakin bahwa tidak satupun orang bermoral rela narkoba menghancurkan masa depan bangsa. Dan kita tahu bahwa usaha pencegahan yang paling awal adalah dari keluarga disamping lingkungan dan pendidikan.
Bagi seseorang yang telah melakukan penyimpangan hendaknya diberikan sanksi agar ditujukan untuk mengembalikanya pada kondisi keseimbangan agar tidak mengulangi prilaku menyimpang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar